Kamis, 12 Oktober 2017

 Rimba Aortaku

Mereka menyeringai ketika kutulis ini. 

"Bukan hanya tentang menulis atau tentang tulisanku. Tapi tentang bagaimana aku sebagai penulis dengan nyata menemukan segala sesuatunya saat aku menulis. Aku merasakan bagaimana pikiranku mencengkram kuat bahu fantasi dan mengajaknya bersatu dengan kata. Kemudian lahirlah mereka yang dianggap jalan cerita, tokoh, dan segala macam unsur dalam cerita. Jauh dari pengetahuanku tentang bahasa dan sastra, pikiran ini terpancang tajam. Menerobos akal yang tak berujung. Maka atas izin dari sang pencipta yang maha kuasa yaitu Allah SWT dan dari pengalaman yang kuceritakan sebelumnya terciptalah sebuah tulisan yang disebut sebagai sebuah cerita walau bagiku ini nyata. Namanya Rimba Aortaku, bagiku itu sebuah dunia baru. Sebab, aku merasakan bagaimana para tokoh dalam tulisanku keluar dan memaksaku untuk menuliskan namanya pada setiap lembar buku. Itu saja. Selebihnya miliki dan bacalah karena sesungguhnya bukan hanya penulis yang bahagia tetapi mereka para tokoh di dunia baru juga bahagia jika setiap tulisan ini mendapat apresiasi. Terima kasih. Salam hangat. Salam apresiasi karya anak bangsa!"





Ttd
Dinita Ayu Novela (Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Penulis Novel Rimba Aortaku

Kalian pernah mendengar tentang dunia yang katanya sudah tua? Apakah dunia ini akan digantikan dengan dunia lain? Maka novel ini mengungkapkan rahasia dibalik lahirnya dunia baru di bumi.
Penasaran untuk membaca kisahnya lebih lanjut? Yuk baca Novel Rimba Aortaku! Yuk apresiasi karya anak bangsa!

Kabar baiknya kalian tidak perlu repot-repot lagi karena tulisan yang sudah terkemas menjadi Novel ini bisa juga dipesan secara langsung ke nomor 0895355059247 (a/ nama Nela Anisa)
Sekian. Terima kasih.

Pramoedya Ananta Toer berkata bahwa "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".

#apresiasikaryaanakbangsa #rimbaaortaku #karyaanakbangsa #menulisuntukkeabadian

  Rimba Aortaku Mereka menyeringai ketika kutulis ini.  "Bukan hanya tentang menulis atau tentang tulisanku. Tapi tentang bagaima...